Jumat, 14 Mei 2010

Pengembangan atau landasan-landasan Pendidikan Islam
Menurut Muhaimin


Dalam khaana pemikiran pendidikan islam, pada umumnya para ulama berpendapat bahwa tujuan akhir pendidikan islam adalah “ untuk beribadah kepada Allah SWT. Misalnya: Dr. Muhammad Munir Mursyi, menyatakan: Pendidikan islam itu diarahkan kepada peningkatan kehidupan manusia yang menyembah kepada Allah dan takut kepadanya. Kalau menurut Dr. Ali Asyraf, menyatakan: Tujuan akhir pendidikan islam terletak pada perwujudan penyerahan diri atau ketundukan yang mutlak kepada Allah pada tingkat individu, masyarakat, dan kemanusiaan pada umumnya. Kalau menurut Dr. Fatta Jalal, menyatakan: tujuan umum pendidikan islam adalah mempersiapkan manusia yang beribadah atau Abid, yaitu manusia yang memiliki sifat yang diberikan oleh Allah Swtkepada hamba Allah yang mendapatkan kemuliaan.
Kalau didalam undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasiaonal dinyatakan, bahwa tujuan pendidikan Nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa dan berbudi pekerti luhurmemiliki pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Kalau dalam sistem pendidikan Nasional, pendidikan di arahkan untuk mengembangkan manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa, maka dalam konteks pendidikan islam justru harus berusaha lebih dari itu. Dalam arti, pendidikan islam bukan hanya sekedar diarahkan untuk mengembangkan manusia yang beriman dan bertakwa , tapi justru berusaha mengembangkan manusia untuk menjadi imam atau pemimpin bagi orang yang beriman dan bertakwa.

Implikasi Terhadap Pengembangan Kurkulum
Islam adalah agama yang mengajarkan orientasi kerja atau karya, sebagaimana juga dinyatakan dalam ungkapan bahwa” penghargaan dalam jahiliah berdasarkan keturunan, sedangkan penghargaan dalam islam berdasarkan amal atau karyanya”. Islam menggambarkan suatu totalitas pandangan hidup muslim, yang seharusnya yang merupakan kekuatan pendorong dan sumber inspirasi bagi berbagai gerakan umat islam sepanjang sejarah, termasuk di dalamnya yang terkait dengan gerakan ilmiah dan gerakan peningkatan dan pengembangan kajian islam.
Karena itu PTKI mengharapkan agar sarjana yang dihasilkannya adalah sarjana yang mampu melakukan gerakan ilmiah yang memiliki keilmuan sebagaimana yang di miliki ulama klasik karena sarjana ini lah yang mampu menghadapi tantangan yang banyak dan ruwet, yang ditimbulkan oleh kemajuan iptek yang pesat di era globalisasi.
Untuk merealisasi misi tersebut, maka pengembangan kurikulum di PTAI berusaha memadukan kegiatan keagamaan dakwah dan kegiatan keilmuan serta profesionalisme.kajian ilmiah yang bersifat kritis, rasional, empiris dan dinamis selaluh di tegakkan guna mencapai keluasan ilmu, demikian pula pengembangan ketrampilan dan keahlian untuk mematangkan profisional dan tetap hirau dalam kegiatan-kegiatan keagamaan yang berusaha memperkokoh akidah dan pemahaman sepiritualserta keluhuran budi pekertiuntuk selanjutnya diwujudkan dalam membinaan, pengembangan terhadap masyarakat yang membutuhkanya. 

Penyempurnaan Kurikulum Pendidikan Agama Islam Disekolah Umum Tahun 1994
Kurikulum diharuskan wewadahi kebutuhan-kebutuha dan tantangan tersebut yang desainya tetap yang mempertimbangkan prinsip berkesinambungan, berurutan, dan integrasi pengalaman.
Dalam konteks pendidikan agama islam, saat ini guru agama harus mempunyai empat trend.
1. Keragaman internal (internal diversity)
2. Structural differencial (keragaman struktural)
3. Cultural pluralism (kemajuan budaya)
4. Scientific criticism (kritik ilmu pengetahuan penjelasan agama yang makin konvisional tradisional)
Menurut bambang pranowo, Keempat trend ini akan berimplikasi pada pengembangan kurikulum pendidikan agama islam pada semua jenjang pendidikan. Timbulnya pengembangan dalam arti penyempurnaan, kurikulum juga merupakan akibat dari kurikulum sebelumnya, dalam hal ini kurikulum tahun 1994. Sebagai seorang guru pendidikan agama islam dituntut untuk memehami perubahan dan penyempurnaan kurikulum (GBPP) pendidikan agamaislam yang hendak diperlakukan di masa depan.