Selasa, 15 November 2011

Pendidikan Formal atau Non Formal


Pendidikan Formal
Dalam lingkungan pendidikan formal, proses perkembangan lembaga pendidikan keluarga dan masyarakat mengalami perkembangan sesuai dengan kemajuan kebudayaan dan peradaban manusia. Lembaga pendidikan dalam bentuk sekolah formal ini berkembang juga dengan adanya perubahan stuktur dan fungsi masyarakat, dimana sekolah akan melayani pendidikan formal, seperti taman kanak-kanak, sekolah dasar,
dan sampai tingkat pendidikan tinggi. Lembaga ini meneruskan penguasaan anak terhadap nilai dan norma yang telah didapat dalam lingkungan keluarga dan masyarakat. Pendidikan formal dituntut untuk dapat mengenalkan, belajar, dan memahami lingkungan sosial yang ada. Pendidikan formal ini mengupayakan pada anak dalam rangka pertumbuhan dan perkembangan anak tidak hanya secara emosional maupun sosial, melainkan juga pada penguasaan dan  intelektualitasnya. Melalui proses pendidikan formal, seorang anak dapat memiliki sikap, pengetahuan, maupun keterampilan yang semuanya merupakan wujud abstrak dari kebudayaan. Proses pendidikan dapat memperkuat penyesuaian diri seseorang terhadap lingkungan sosial yang baru. Pendidikan formal merupakan kegiatan pendidikan yang dilaksanakan secara formal dalam suatu lembaga pendidikan formal, yang bertugas meneruskan penguasan anak terhadap nilai dan norma yang telah didapat dalam lingkungan keluarga dan masyarakat, untuk dikembangkan dalam rangka meneruskan dan mempertahankan kebudayaan. Dalam pada itu, pendidikan formal memiliki aturan-aturan yang jelas. Sebagai pusat kegiatannya adalah sekolah yang memiliki izin resmi dalam penyelenggaraannya. Adapun ciri-ciri pendidikan formal adalah:
sebagai berikut.
a) Pendidikan berlangsung dalam ruang kelas yang sengaja dibuat oleh lembaga pendidikan formal.
b) Guru adalah orang yang ditetapkan secara resmi oleh lembaga.
c) Memiliki administrasi dan manajemen yang jelas.
d) Adanya batasan usia sesuai dengan jenjang pendidikan.
e) Memiliki kurikulum formal.
f) Adanya perencanaan, metode, media, serta evaluasi pembelajaran.
g) Adanya batasan lama studi.
h) Kepada peserta yang lulus diberikan ijazah.
i) Dapat meneruskan pada jenjang yang lebih tinggi.

Pendidikan Non-Formal
Di dalam lingkungan non-formal, masyarakat merupakan bentuk tata kehidupan sosial yang terdiri dari tata nilai dan tata budaya sendiri. Setiap masyarakat akan setia dan mengabdi kepada masyarakatnya dimana mereka dididik oleh dan untuk masyarakat. Masyarakat inilah yang akan memberi sifat-sifat dasar suatu pendidikan nasional. Lingkungan ini memberikan pelayanan berupa pendidikan praktis dan sikap mental yang fungsional serta relevan agar mereka mampu meningkatkan mutu dan taraf hidup, serta mampu berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan. Proses pendidikan dalam lingkungan nonformal masyarakat, kegiatan atau proses pembelajaran dapat disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan masyarakat yang sifatnya mendesak. Tujuan diselenggarakannya pendidikan akan mengarah pada diperolehnya lapangan pekerjaan bagi para peserta didik atau meningkatkan pendapatan. Pendidikan ini dikenal dengan istilah Pendidikan Luar Sekolah (PLS). Kegiatannya di luar keluarga dan luar sekolah secara non-formal dalam masyarakat. Adapun ciri-ciri dari pendidikan luar sekolah tersebut adalah sebagai berikut.
a) Pendidikan berlangsung dalam lingkungan masyarakat.
b) Guru adalah fasilitator yang diperlukan.
c) Tidak adanya pembatasan usia.
d) Materi pelajaran praktis disesuaikan dengan kebutuhan pragmatis.
e) Waktu pendidikan singkat dan padat materi.
f) Adanya manajemen yang terpadu dan terarah.
g) Tujuan pembelajaran adalah membekali peserta dengan keterampilan khusus untuk persiapan diri dalam dunia kerja.
Perubahan yang terjadi pada perubahan dan perkembangan sosial budaya pada masyarakat, perubahan nilai dan sikap yang dimiliki masyarakat membawa pengaruh pada perkembangan pendidikan masyarakat. Dengan perubahan pada masyarakat yang menyebabkan terjadinya diferensiasi pada pekerjaan yang semakin kompleks, mengakibatkan perkembangan pada pendidikan dengan banyaknya lembaga-lembaga pendidikan, baik pendidikan dasar, menengah, kejuruan, atau pendidikan tinggi yang menyediakan berbagai spesialisasi dalam pemilihan jurusan."Th3"