Selasa, 01 Juni 2010

SOSIOLOGI PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
          Sebagai bangsa, kita memiliki tujuan untuk masa depan. Kekuatan sosial adalah salah satu faktor yang turut mewarnai pendidikan dan tujaun masa depan. Harapan masa depan ini merupakan wujuda dari keyakinan berdasarkan agama dan filsafat bangsa, yang secara normatif mewarnai dan dan melandasi hidup keseharian.
           Namun sayangnya kita tidak dapat memprediksi pengetahuan dan keetrampilan apa yang dibutuhkan lima belas atau dua puluh tahun mendatang. Kehidupan saat ini yang serba cepat, sangat kompleks dan modern itu menuntut kita untukberupaya menemukan cara-cara baru yang dapat digunakan manusia berkreasi dalam era dunia mendatang. Namun, apabila pendidikan itu mengutamakan keutuhan manusia, yang membina kepribadian utuh yang sehat (healthy personality), maka pendidikan itu akan sangat bermakna bagi penyiapan manusia yang mampu hidup di masa mendatang.
          Dengan melihat realita saat ini, maka pendidikan dinilai cukup penting dan signifikan untuk mengantarkan generasi penerus kita menghadapi perubahan yang terjadi di masyarakat.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Perubahan Sosial
          Menurut Astrid Susanto perubahan sosial adalah perubahan masyarakat menjadi kemajuan masyarakat dengan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemajuan teknologi dan menghindari degradasi martabatnya.
          Di dalam masyarakat perubahan norma dan proses pembentukan norma baru merupakan inti dari usaha mempertahankan persatuan hidup berkelompok, dengan sendirinya proses perubahan masyarakat menjadi proses disintegrasi dalam banyak bidang, sehingga demi kemajuan harus diusahakan adanya reintegrasi yaitu penampungan kembali dalam suatu kehidupan bermasyarakat yang lebih cocok dengan kebutuhan baru masyarakat, dimana norma-norma yang lebih cocok ini akan merupakan ikatan dari masyarakat yang baru / lebih luas.
         Sedangkan menurut Rustam Sani, secara teoritik perubahan sosial bukanlah sekedar persoalan suatu proses khusus dalam kehidupan sosial, akan tetapi suatu perspektif struktural-historikal yang memungkinkan kita sekali-kali menguraikan perubahan, dan tidak adanya suatu perubahan tanpa ada tatanan, serta tidak ada tatanan tanpa perubahan.

Hubungan antara Perubahan Sosial dengan Pendidikan
          Kecepatan perubahan sosial dalam berbagai masyarakat berbeda-beda. Perubahan dalam masyarakat yang terpencil berjalan lambat, akan tetapi bila dengan terbukanya komunikasi dan transportasi daerah itu berkenalan dengan dunia modern, maka masyarakat ini akan berkembang dengan lebih cepat.
          Ada aspek-aspek kebudayaan seperti adat istiadat yang disampaikan turun temurun dalam bentuk aslinya, akan tetapi banyak pula adat kebiasaan yang mengalami perubahan. Dalam masyarakat modern, perubahan itu terbagi menjadi dua, yaitu perubahan sosial dan perubahan pendidikan, yang mana kedua perubahan itu sangatlah sulit untuk dipisahkan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dan kompleks. Disamping itu terdapat perbedaan kecepatan perubahan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan mengenai benda-benda materil seperrt, alat-alat, pakaian hasil industri misalnya mobil, radio, arloji, dll, sangat cepat orang senantiasa mencari barang yang paling modern dan paling baru.. barang-barang yang “uit de mode”, yang ketinggalan zaman segera ditukar dengan yang baru. Sebaliknya terdapat hambatan dan tantangan yang keras terhdap perubahan dalam agama, adat istiadat, nilai-nilai, norma-norma, bentuk pemerintahan, filsafat hidup, dll.
          Usaha untuk mencegah perubahan tidak selalu mudah karena sering ada hubungan antara perubahan materil dengan perrubahan kultural. Dibukanya jalan raya ke daerah terpencil, terbukanya desa bagi surat kabar, radio , tv, dan film membawa perubahan dalam berbagai aspek kebudayaan. Pola hubungan antara manusia seperti pergaulan antara anak dengan orang tua, hubungan antar seks, dll, sering mengalami perubahan yang sukar dielakkan. Demikian pula pendidikan dan sekolah tak luput dari perubahan, karena pendidikan senantiasa berfungsi didalam dan terhadap sistem sosial tempat sekolah itu berada.

Peran Pendidikan Terhadap Perubahan Sosial.
           Pendidikan berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau metransmisi kebudayaan, diantaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda. Dalam fungsi ini sekolah itu konservatif dan berusaha mempertahankan status quo demi kestabilan politik, kesatuan dan persatuan bangsa. Disamping itu sekolah juga turut mendidik generasi muda agar hidup dan menyesuaikan diri engan perubahan-perubahan yang cepat akibat perkembangan ilmu pengatahuan dan teknologi. Dalam hal ini sekolah merupakan “agent of change”, lembaga pengubah. Sekolah mempunyai fungsi transformatif. Setidak-tidaknya sekolah harus dapat mengikuti laju perkembangan agar bangsa jangan ketinggalan dalam kemampuan dan pengetahuan disbanding dengan bangsa-bangsa lain.
           Perubahan dari negara Agraria menjadi negara industri modern memerlukan orientasi baru bagi sekolah kejuruan yang menyediakan tenaga kerja yang sesuai dan juga sekolah-sekolah lain. Hal ini merujuk kepada pernyataan bahwasanya pendidikan memberikan sejumlah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nlai-nilai, yang banyak daripadanya tidak bisa segera dilihat dari hasil atau dampaknya, baik bagi seseorang maupun masyarakat. Tiap perubahan dapat mempunyai efek sampingan yang merugikan. Sekolah harus turut berusaha mengatasi efek sampingan yang negatif dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu seperti polusi, kemiskinan, kejahatan, kemerosotan moral, konflik-konflik social, erosi adat istiadat, kebebasan pergaulan dan antar seks, dll.
           Dalam kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan sekolah memegang peranan penting sebagai “agent of change” untuk membawa perubahan-perubahan social. Akan tetapi dalam norma-norma sosial seperti struktur keluarga, agama, filsafat bangsa, sekolah cenderung untuk mempertahankan yang lama dan dengan demikian mencegah terjadinya perubahan yang dapat mengancam keutuhan bangsa. Padahal, bila dilihat dari dampak positifnya, (tanpa mengabaikan dampak negatifnya), peran pendidikan dapat memberikan sumbangsih yang cukup besar tidak hanya di dalam ruang lingkup yang kecil tetapi juga pada ruang lingkup yang besar, seperti halnya dalam bentuk kerjasama antarbangsa yang bersama-sama menghadapi tantangan dunia modern yang telah menjadi desa global.

Implikasi Pendidikan dalam Perubahan Sosial.
           Pendidikan telah memberikan konstribusi yang besar dalam perkembangan perubahan sosial. Sejak dimunculkannya teori tentang sosiologi, pendidikan (melalui para tokoh intelektual) telah memberikan sumbangsih yang sangat besar bagi perkembangan ilmu sosiologi dan perubahan sosial di masyarakat . Salah satu bukti kongkritnya adalah dengan adanya masyarakat industri dan perkembangan teknologi yang sangat cepat pada era modern saat ini.
          Berawal dari situ, para pendidik menaruh kepercayaan yang besar sekali akan kekuasaan pendidikan dalam membentuk masyarakat baru. Karena itu setiap anak diharapkan memasuki sekolah dan dapat diberikan ide-ide baru tentang masyarakat yang lebih indah daripada yang sudah-sudah. Sekolah dapat merekontruksi atau mengubah dan membentuk kembali masyarakat baru melalui sebuah kurikulum yang tersusun utnuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh sebuah masyarakat..
Namun hambatan yang terjadi justru lebih dominan berasal dari dalam. Dalam hal ini adalah pihak yang berkuasa disuatu negara, yang pada umumnya menggunakan sekolah untuk mempertahankan dasar-dasar masyarakat yang ada. Perubahan yang asasi tak akan terjadi tanpa persetujuan pihak yang berkuasa dan masyarakat.
            Tak dapat dibantah lagi bahwa guru-gurulah yang akan mengambil inisiatif untuk mengadakan reformasi, oleh sebab guru itu sendiri diangkat oleh pihak yang berkuasa dan telah menerima norma-norma yang dipersyaratkan oleh atasannya. Perubahan yang dapat diadakan hanya kecil-kecilan saja dibawa pimpinan yang berwenang. Sekolah tak dapat melepaskan diri dari masyarakat tempat ia berada, dan dari control pihak yang berkuasa. Sekolah hanya dapat mengikuti perkembangan dan perubahan masyarakat dan tak mungkin memelopori atau mendahuluinya. Jadi tidak ada harapan sekolah dapat membangun masyarakat baru lepas dari proses perubahan social yang berlangsung dalam masyarakat itu. Dari sini muncullah sebuah differensiasi dalam masyarakat untuk menanggapi permasalahan itu.
          Sistem pendidikan adalah alat yang ampuh untuk mengindoktrinasi generasi muda agar menciptakan suatu masyarakat menurut keinginan mereka yang mengontrolnya. Perubahan kekuasaan dalam suatu negara, misalnya oleh golongan yang menganut ideologi lain akan memanfaatkan sekolah sebagai alat untuk membangun masyarakat baru menurut ideology mereka. Untuk itu mereka selanjutnya harus cukup lama memegang kekuasan untuk mengindoktrinasi rakyat seluruhnya secara tuntas.
Dalam dunia yang dinamis ini tak dapat tidak setiap masyarakat akan mengalami perubahan. Tidak turut berubah dan mengikuti pertukaran zaman akan membahayakan eksistensi masyarakat itu. Tiap pemerintahan melalui pendidikan akan mengadakan perubahan yang diinginkan demi kesejahteraan rakyatnya dan dan keselamatan bangsa dan negaranya. Dalam pada itu diusahakan adanya keseimbangan antara dinamika dengan stabilitas. Perubahan-perubahan itu antara lain tercermin dalam perubahan dan pembaruan kurikulum dam system pendidikan. Peralihan dari zaman kolonial ke zaman kemerdekaan memerlukan berbagai perubahan kurikulum sampai sesuai dengan filsafat bangsa kita.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
           Perubahan sosial adalah perubahan masyarakat menjadi kemajuan masyarakat dengan suatu pola masyarakat yang sesuai bahkan dapat menguasai kemajuan teknologi dan menghindari degradasi martabatnya.
          Dalam masyarakat modern, perubahan itu terbagi menjadi dua, yaitu perubahan sosial dan perubahan pendidikan, yang mana kedua perubahan itu sangatlah sulit untuk dipisahkan karena mempunyai hubungan yang sangat erat dan kompleks.
          Selain berfungsi untuk menyampaikan, meneruskan atau metransmisi kebudayaan, diantaranya nilai-nilai nenek moyang kepada generasi muda, pendidikan juga memberikan sejumlah pengetahuan, ketrampilan, sikap, dan nlai-nilai, yang banyak daripadanya tidak bisa segera dilihat dari hasil atau dampaknya, baik bagi seseorang maupun masyarakat.
         Keterlibatan langsung pendidikan dalam perubahan masyarakat, tidak nampak jelas dipermukaan. Karena keterlibatan itu lebih cenderung dominan dilaksanakan melalui pengembangan kurikulum yang ada di sekolah. Melalui sekolah tersebut, diharapkan inputnya (siswa) dapat memberikan perubahan sesuai keinginan masyarakat dan dapat menegmbangkan kebudayaan yang telah lama tumbuh di masyarakat.


DAFTAR PUSTAKA

Ni’matuz Zuhroh. 2005. Proses & Struktur Sosial. Yogyakarta: Aditya Media

Nasution S. 1995. Sosiologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Sanafiah Faisal. 1985. Sosiologi Pendidikan. Surabaya: Usaha Nasional

M. Dawam Rahardjo (ed). 1997. Keluar dari Kemelut Pendidikan Nasional. Jakarta: Intermasa

George Ritzer. 2007. Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Kencana