Metode dapat diartikan dari dua sudut
pandang. Adapun secara etimologis, istilah metode berasal dari bahasa Yunani
yaitu "metodos". Kata ini terdiri dari dua suku kata yaitu
"metha" yang berarti melalui atau melewati dan
kata "hodos" yang berarti jalan. Dengan kata lain metode
adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan
guna mencapai tujuan yang diinginkan (Tardif dalam Syah, 1989).
Adapun secara terminologi, metode
diartikan sebagai cara-cara yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan, yaitu perubahan-perubahan pada keadaan yang lebih baik dari
sebelumnya. Jadi bila dipandang secara lebih jelasnya, metode dapat diartikan
sebagai cara melakukan suatu kegiatan atau cara melakukan pekerjaan dengan
menggunakan fakta dan konsep-konsep secara sistematis. Dalam kegiatan belajar
mengajar, metode adalah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksankan
kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada
siswa (Tardif dalam Syah, 1989).
Namun berbeda dengan strategi
mengajar, metode mengajar tidak langsung berhubungan dengan hasil belajar yang
dikehendaki. Artinya, dibandingkan dengan strategi metode pada umumnya kurang
berorientasi pada tujuan karena metode dianggap sebagai konsep yang lebih luas
daripada strategi. Gagasan ini tidak berarti mengurangi signifikansi metode
mengajar, lantaran strategi mengajar itu ada dan berlaku dalam kerangka metode
mengajar (Syah, 1995).
Pada prinsipnya, tidak ada satupun
metode mengajar yang dapat dipandang sempurna dan cocok dengan semua pokok
bahasan yang ada dalam setiap bidang studi. Oleh karena itu, guru yang
professional dan kreatif akan memilih suatu metode mengajar yang lebih tepat
setelah menetapkan topik pembahasan materi dan tujuan pelajaran serta jenis
kegiatan belajar siswa yang dibutuhkan (Syah, 1995).
Sedangakan kata pengajaran adalah
berarti proses penyajisan bahan pelajaran yang akan disajikan, jadi metode
pengajaran yaitu suatu cara yang harus dilalui untuk mencapai bahan pengajaran.
Metodologi pengajaran tidak akan ada
artinya jika tidak akan dilakasanakan dalam praktik pendidikan, pelaksanaan
metodologi pengajaran dalam pendidikan disebut dengan metode mengajar. Jadi
metode pengajaran merupakan alat dalam dunia pendidikan.
Hasan Langgulung mengemukakan tiga
prinsip yang mendasari metode mengajar dalam islam. Yaitu :
a.
Sifat metode dan kepentingan
yang berkenaan dengan tujuan utama pendidikan islam, yaitu pembinaan manusia
mukmin yang mengakui sebagai hamba Allah.
b.
Berkenaan dengan metode mngajar
yang prinsip-prinsipnya terdapat dalam al-qur’an atau disimpulkan dari padanya.
c.
Membangkitkan motivasi dan
adanya kedisiplinan yang dalam istilah dalam al-qur’an disebut ganjaran Tsawab
dan hukuman I’qab.
Metode pendidikan islam merupakan
jembatan dan sarana mencari keseimbangan antara kepentingan siswa dan
masyarakat (termasuk di dalamnya guru) dalam proses belajar mengajar. Metode
pendidikan islam sangatlah menghargai kebebasan individu selama kebebasan itu
sejalan dengan fitrahnya. Sebaliknya, guru harus bertanggung jawab dalam
membentuk karakter peserta didiknya.
Agar metode pengajaran dapat
diaplikasikan secara efektif dalam proses belajar mengajar, maka perlu
diperhatikan beberapa factor dalam memilih metode yang lebih tepat untuk
diterapkan. Antara lain :
1. Tujuan yang hendak dicapai
Tujuan merupakan pengarah dari
tindakan dalam menjalankan fungsinya sebagai guru serta sebagai criteria
pemilihan dan penentuan alat-alat yang akan digunakan dalam mengajar.
2. Peserta didik
Penggunaan metode yang tepat akan
mempermudah siswa dalam menyerap materi pelajaran, seperti belajar kelompok.
3. Bahan atau materi yang disajikan
Dalam hal ini metode yang akan
digunakan harus sesuai dengan bobot, isi dan sifat mata pelajaran yang akan
diajarkan
4. Fasilitas
Factor fasilitas seperti alat peraga,
ruang, waktu, kesempatan, buku dan lain sebagainya turut menentukan metode
mengajar yang akan disampaikan.
5. Guru
Berhasil atau tidaknya suatu metode
adalah tergantung kemampuan dan keterampilan seorang guru dalam mengelola
metode.
6. Situasi
Situasi disini berarti keadaan para
siswa yang nantinya sangatlah berpengaruh terhadap penerapan suatu metode.
7. Partisipasi
Partisipasi yaitu tutur aktif dalam
suatu kegiatan. Apabila guru ingin agar semua siswa turut aktif secara merata
dalam suatu kegiatan, tentunya seorang guru akan menggunakan metode kerja
kelompok.
Dari uraian tersebut, jelas
menunjukkan bahwa pemilihan metode tersebut sangatlah penting guna mencapai
tujuan dari dari pendidikan atau proses belajar mengajar yang akan diinginkan.
Pemilihan metode ini sangat erat hubungannya dengan kemampuan dan keterampilan
seorang guru dalam mengapliksikan serta mengembangkan metode yang akan
dipilihnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar